Kamis, 30 Oktober 2014

lipida


PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Lipida merupakan komponen sel atau jaringan yang terdiri atas beraneka ragam senyawa yang sebagian besar hanya larut dalam pelarut organik. Lipida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organiknya, berupa: eter, kloroform, benzen, alcohol, bensin, dan tetra yang karena sebagian besar tergolong gugus lipofil. Secara sederhana lipida terdiri dari asil gliserol, fosfolipida, sfingolipida, glikolipida, lipida terpen, termasuk korotenoid, dan steroid. Dalam lipida ini terdapat dua komponen utama yaitu lemak (olive), dan minyak (oil). Lemak lebih banyak ditemukan pada hewan, dan minyak lebih banyak diperoleh dari tumbuh- tumbuhan.
Lemak (lipida) merupakan senyawa organik yang tidak larut dalarn air tetapi dapat diekstrasikan dengan pelarut non polar seperti kloroform, benzen, dan eter. Lemak terdiri dari ester asam lemak dan gliserin, Iemak tidak dalam air tetapi larut dalam ester, kloroform, bensin" karena sebagian besar tergolong gugus lipofil. Dialam terdapat sebagai lemak yang netral dan disamping zat-zat yang menyerupai lemak (lipoid). Lipida terutama disusun atas rantai hidrokarbon panjang beiantai lurus, bercabang atau membuat stnrktur siklis. Lipida kompleks mengandung komponen non lipida seperti fosfat pada lipida protein pada proteolipida atau pada glukolipida. Trigleserida atau hiasil gliserol merupakan molekul tidak bermuatan dan dikenal juga sebagai lipida nehal, lemak atau minyak sederhana. Trigleserida merupakan bagian lipida yang dikonsumsi. Trigleserida terurai menjadi komponen penyusun oleh lipase. Fosfolipida merupakan turunan tiasil gliserol yang salah satu komponen asam lemaknya oleh senyawa fosfat. Fosfolipida yang sering dijumpai dialam adalah lesitin, sefalin" fosfogliserida serin, fosfogleserida inositol.
Trigliserida disebut juga lipid Netral, yang merupakan molekul yang tidak bermutan. Sedangkan Enzim protein yang disentesis oleh sel hidup untuk mengktalisis reaksi yang berlangsung didalamnya.
Tujuan Praktikum
Pada praktikum Lipida ini, sub materi yang dipraktikumkan minggu ini ada dua. Pertama pada daya kelarutan lipida, ini bertujuan untuk melihat daya larutan lipida dan asam-asam lemak dalam berbagai pelarut. Kedua, pada praktikum emulsi dari lemak bertujuan untuk mengamati keadaan emulsi dari lemak dan zat yang bertindak sebagai emulgatur.

TINJAUAN PUSTAKA
Lipid adalah sekumpulan senyawa di dalam tubuh yang memiliki ciri-ciri yang serupa dengan malam, gemuk (grease), atau minyak. Karena bersifat hidrofobik, golongan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagai keperluan. Misalnya jenis lipid yang dikenal sebagai trigliserida berfungsi sebagai bahan bakar yang penting. Senyawa ini sangat efisien untuk dipakai sebagai simpanan bahan penghasil energi karena terkumpul dalam butir-butir kecil yang hampir-hampir bebas air, membuatnya jauh lebih ringan daripada timbunan karbohidrat setara yang sarat air. Jenis lipid yang lain lagi merupakan bahan structural yang penting. Kemampuan lipid jenis ini untuk saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain menyebabkannya dapat membentuk membran sehingga memungkinkan adanya berbagai organisme yang kompleks. Membran tersebut memisahkan satu sel dengan sel yang lain di dalam jaringan, serta memisahkan berbagai organel di dalam sel menjadi ruangan-ruangan yang memiliki ciri kimia tertentu sehingga dapat ditata dan diatur sendiri (Gilvery & Goldstein, 2006).
Lemak merupakan komponen utama dari membrane sistem kehidupan, Dua tipe lemak yang dapat tersaponifikasi dalam membrane memiliki suatu gugusan fosfat dalam strukturnya dan dengan demikian disebut fosfolipid. Salah satu jenis memiliki gliserol sebagai senyawa induk (fosfogliserida) dan yang lain memiliki sfingosin (sfingolipid). Dua komponen lemak lain yang penting dari membrane adalah glikolipid yang mengandung karbohidrat dan steroid kolesterol, yang disebut terakhir ini merupakan suatu lemak non-saponifikasi yang berasal dari eukariotik yang ditemukan dalam membrane seluler hewan (Armstrong, 2005).
            Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan.. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu: (1) lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes); (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida; (3) derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol dan sterol. Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid. Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu: asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, lipid kompleks (Riawan, 2009).
            Suatu Lipid didefinisikan sebgai senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic non polar sperti suatu hidrokarbon atau dietil eter ( Fessenden & Fessenden,2002)
Lipid adalah  senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic se[erti eter, aseton, kloroform, dan benzene (Salirawati et al,2007)
Asam lemak jenuh minyak kelapa kurang lebih 90%. Minyak kelapa mengandung 84% trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh, 12% trigliserida dengan dua asam lemak jenuh dan 4% trigliserida denganasam lemak jenuh (ketaren,2006).
Sifat fisik Minyak kelapa yang terpenting adalah tidak mencair tahap demi tahap seperti lemak yang lain akan tetapi langsung berubah menjadi cair, hal ini disebabkan karena titik cair asam lemak penyusunnya bedekatan, asam lemak laurat 44C,asam lemak miristat 54C, asam lemak palmitat 63C. Dengan demikian plastisitasa trigliserida juga terbatas (Murdijati gardjito,2003)                      


















MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat Praklikum Biokimia Dasar ini mengenai Lipida dilaksanakan pada tanggal 8 April 2013 pukul 12.00 WIB s/d selesai, yang bertempat di Laboratorium Kimia Dasar ( UMIPA )  Universitas Jambi.
Materi
            Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Biokimia Dasar tentang daya kelarutan lipida adalah asam-asam lemak (butirat, stearat, dan asam oleat), lemak dan minyak (lard,butter, margarin, olive), fosfolipida (lesitin telur), kolesterol, pelarut (aseton, alkohol, kloroform, eter), tabung reaksi, kertas saring, pipet tetes, erlenmeyer.
            Sedangkan  alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Biokimia Dasar tentang emulsi dari lemak adalah minyak parafin, minyak kelapa, HCL encer, kolesterol, soda, tabung reaksi serta raknya, kertas saring, pipet tetes.
Metoda
            Daya Kelarutan Lipida cara kerjanya yaitu :
Periksalah larutan lipida dan asam- asam lemak dalam air dan pelarut-pelarut di atas, catat perbedaan di antara gugus-gugus utama lipida. Teteskan 1 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering. Amati pembentukan suatu noda lemak yang jernih. Masukan 1 ml air, tambahkan lipida yang telah dilarutkan dalam etanol kedalam tabung reaksi. Catat penampakan laruta segera setelah pencampuran dan setelah dibiarkan beberapa menit. Masukkan air 3 ml kedalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaifiin (olive) kedalam 2 tabung reaksi tersebut. Tarnbahkan lagi larutan lesitin kedalam salah satu tabung reaksi yang lain. Lalu kocok campuran dengan baik dan bandingkan stabilitas emulsi yang terbentuk. Apa pengaruh lesitin dan mengapa.

Emulsi dari Lemak cara kerjanya yaitu :
Gunakan 4 tabung reaksi yang masing- masing berisi kurang lebih 5 ml air. 1 tetes minyak paraffin, 1 tetes HCL yang encer, 1 tetes minyak kelapa 1 tetes soda Lalu amati apa yang terjadi dan jelaskan keadaan masing-masing tabung reaksi tersebut.




HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Kelarutan daya Lipida dan Terjadinya Emulsi dari Lemak
Hasil
:
Tabung 1. Minyak kelapa larut dalam chloroform.
Tabung 2. Minyak kelapa larut dalam eter.
Tabung 3. Minyak tidak larut dalam air, batas antara minyak dan air terlihat jelas.
Tabung 4. Terjadi sedikit gelembung putih pada permukaan larutan
Tabung 5. Terbentuk adanya butir-butir lemak. Minyak mengalami emulsi.

       Minyak mempunyai sifar tidak larut dalam pelarut polar dan larut dalam pelarut non-polar seperti alkohol panas, eter, khloroforn, benzene. Pada hasil percobaan, minyak kelapa yang diteteskan pada kloroform dan eter akan larut dan tidak larut dalam air. Hal ini sesuai dengan dasar teori yang digunakan menurut Armstrong (1995). Sifat-sifat lemak yang mengalami saponifikasi dan membentuk emulsi juga sesuai dengan tinjauan pustaka.

















PENUTUP
 KESIMPULAN
            Lemak memiliki sifat-sifat yang khas yaitu tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Lemak mempunyai banyak fungsi biologis yang sangat menunjang kehidupan organisme, antara lai berperan dalam transport aktif sel, penyusun membrane sel, sebagai cadangan energi dan isolator panas, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak dapat mengalami reaksi hidrolisis, ketengikan, hidrogenasi, penyabunan dan lain-lainLemak dan minyak tidak larut di dalam asam, alkohol dan alkali(pelarut Polar),tetapi dalam pelarut organik seperti: eter, kloroform,  dll.Lemak dan minyak tidak membentuk emulsi di dalam air, tetapi di dalam larutan garam seperti Na2CO3 membentuk emulsi.
SARAN
          Saran saya adalah dalam praktikum selanjutnya para praktikan menjaga alat-alat laboratorium di ruang praktikum dan memakainya dengan hati-hati serta menjaga kebersihan dan ketertiban di dalam ruangan tersebut.
















DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 2005. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Fessenden dan Fessenden.2002.Kimia Organik II,edisi ketiga.Jakarta: Erlangga
Garjito,M.2003.Minyak:Sumber,penanganan, pengelolahan, dan pemurnian. Yogyakarta:             Fakultas Teknologi pertanian UGM
Gilvery, Goldstein. 2006. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga        University Press: Surabaya
Ketaren.2006. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan.Jakarta:Universitas Indonesia         press
Riawan, S. 2009. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta
Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar